Sudah kurang lebih 2 bulan musim kemaru
melanda Toraja. Semua orang kesulitan menacari air, di sungai yang airnya penuh
sekarang sudah kering. Rumput-rumput yang dulunya hijau sekarang menjadi kering
terbakar sinar matahari.
Tadi
pagi kami mendengar kabar buruk. Salah satu guru dari SMK Kr. Tagari khususnya
di jurusan TIK meninggal gara-gara mengangkat air dari sungai. Kami sangat
kehilangan karena dia itu sosok guru
yang sangat baik. Beda dengan
guru yang lain, di dalam kelas kami
selalu riang dibuatnya. Bukan hanya focus kepada pelajaran kelas 3, tapi dia juga memaksa kami untuk
berkreasi, berimajinasi. Dan satu lagi Pak Dani tidak pernah marah. Sudah terlalu banyak yang sudah dia berikan
kepada kami. Tapi terkadang kami menghiraukannya. Tetapi kami sadari itu semua
dia lakukan demi kebaikan kami. Mudah-mudahan semua kebaikan yang dia berikan
kepada kami dapat bermanfaat bagi kami. Jujur kami sangat kehilangan. Tidak ada
seorang pun yang bisa menggantikan Pak
Dani. Kami mau dia hidup kembali supaya kami bisa bersama-sama lagi. Musim
kemarau yang membuat Pak Dani meniggal. Seadainya musim kemarau tidak melanda
Toraja, pasti Pak Dani masih hidup. Tapi itu sudah kehendak Tuhan, kita tidak
bisa berbuat apa-apa.
0 komentar:
Posting Komentar